PlayStation Siap Hidupkan Kembali Franchise Lawas
Menyambut Kembali Legenda: PlayStation dan Upaya Menghidupkan Masa Lalu
idngaming.com – Dunia gaming sedang dihebohkan dengan kabar mengejutkan dari PlayStation. Rumor yang beredar menyebutkan bahwa Sony sedang mempertimbangkan untuk membangkitkan sejumlah franchise klasik yang telah lama “tertidur”. Mulai dari spekulasi tentang remaster, remake, hingga sekuel baru, langkah ini memicu pertanyaan: Apakah ini sekadar nostalgia, atau justru awal dari babak baru bagi industri game?
Berdasarkan informasi dari insider ternama, Andy Robinson, dalam podcast terbarunya, PlayStation dikabarkan tengah menjajaki peluang untuk menghidupkan kembali beberapa judul lawas. Namun, proyek ini disebutkan tidak akan berskala besar. Alih-alih fokus pada franchise populer seperti Killzone atau Infamous, Sony justru mengincar judul kurang dikenal seperti The Getaway, Tokyo Jungle, hingga Wild Arms. Lantas, bagaimana strategi ini bisa mengubah peta persaingan di industri gaming?
Informasi harga terbaru God of War Ragnarok PS4 bisa dibaca di Harga God Of War Ragnarok PS4.
PlayStation dan Misi Menyelamatkan Warisan Klasik
Dalam beberapa tahun terakhir, desakan komunitas gamer untuk menghidupkan kembali franchise lawas semakin kuat. Keberhasilan Astro Bot yang dipadati cameo karakter ikonik PlayStation, serta kehadiran game-game klasik di layanan PS Plus Premium, menjadi bukti bahwa nostalgia masih memiliki pasar yang loyal. Namun, langkah Sony kali ini dinilai lebih dari sekadar memenuhi permintaan fans.
Mengapa Franchise Klasik Layak Dihidupkan Kembali?
Franchise lawas seringkali menyimpan cerita unik, mekanisme gameplay inovatif, atau dunia yang belum sepenuhnya dieksplorasi. Contohnya, Tokyo Jungle (2012) yang menawarkan konsep survival di tengah kota Tokyo pasca-apokaliptik dengan hewan sebagai protagonis. Meski tidak masuk kategori blockbuster, game ini memiliki basis penggemar yang gigih.
Menurut Hermen Hulst, CEO PlayStation, menghidupkan kembali warisan klasik adalah cara untuk merangkul generasi lama sekaligus memperkenalkan cerita unik kepada pemain baru. “Kami ingin menjaga warisan kreatif PlayStation sambil memberi ruang bagi ide-ide segar,” ujarnya dalam wawancara terbaru.
Daftar Franchise Potensial yang Bakal “Bangkit”
Meski belum ada konfirmasi resmi, insider Andy Robinson menyebut beberapa judul yang mungkin kembali:
- The Getaway (2002): Game aksi-petualangan berlatar London ini pernah menjadi ikon PS2 berkat narasi sinematik dan gameplay realistis.
- Starhawk (2012): Sekuel Warhawk yang menggabungkan elemen strategi real-time dengan third-person shooter.
- MAG (2010): FPS dengan 256 pemain dalam satu server—rekor yang belum terpecahkan hingga kini.
- Wild Arms (1996): RPG bergenre western-fantasy dengan penggemar fanatik di Jepang dan Barat.
Proyek-proyek ini kemungkinan akan dikembangkan dalam skala kecil, baik sebagai remaster, remake, atau bahkan reboot. Bahkan, beberapa di antaranya mungkin ditangani oleh developer pihak ketiga, seperti Freedom Wars Remastered yang dikelola Bandai Namco.
Ide permainan logika anak sekolah lengkap dengan jawabannya ada di Teka-teki Anak Sekolah dan Jawabannya.
Antara Nostalgia dan Inovasi: Tantangan PlayStation
Membawa kembali franchise lawas bukanlah tugas mudah. Di satu sisi, nostalgia bisa menjadi senjata ampuh untuk menarik pemain lama. Di sisi lain, risiko “merusak memori” fans jika hasilnya tidak memuaskan tetap mengintai.
Remaster vs. Reboot: Mana yang Lebih Berisiko?
Remaster umumnya lebih aman karena hanya meningkatkan resolusi atau performa game. Namun, reboot atau sekuel memerlukan pendekatan kreatif yang seimbang antara menjaga esensi original dan menawarkan inovasi. Contoh sukses seperti Resident Evil 2 Remake (2019) membuktikan bahwa modernisasi bisa dilakukan tanpa menghilangkan jiwa game aslinya.
Sayangnya, tidak semua upaya menghidupkan franchise lawas berakhir manis. MediEvil: Resurrection (2005) untuk PSP misalnya, dikritik karena perubahan kontrol yang dianggap merusak pengalaman gameplay asli. PlayStation perlu belajar dari kesalahan ini untuk memastikan proyek-proyek barunya tidak sekadar “jual nama”.
Peluang Kolaborasi dengan Developer Pihak Ketiga
Keterlibatan studio eksternal bisa menjadi solusi. Sony diketahui sedang membuka peluang kolaborasi dengan publisher seperti Bandai Namco atau bahkan studio indie. Pendekatan ini memungkinkan franchise lawas diolah dengan perspektif baru, sekaligus mengurangi beban tim internal PlayStation yang sibuk dengan proyek AAA seperti Marvel’s Spider-Man 2.
Dampak Kebangkitan Franchise Lawas pada Industri Gaming
Kebijakan Sony ini bukan hanya sekadar tren, melainkan bagian dari strategi jangka panjang. Dengan mengombinasikan rilis game baru dan revitalisasi IP lawas, PlayStation berusaha mempertahankan posisinya di tengah persaingan ketat dengan Xbox dan Nintendo.
Memperluas Demografi Pemain
Franchise lawas seperti Wild Arms atau The Getaway bisa menarik dua generasi sekaligus: pemain lama yang ingin bernostalgia dan generasi muda yang penasaran dengan warisan gaming. Jika dikemas dengan baik, langkah ini bahkan bisa menjadi pintu masuk bagi pemain kasual.
Mendorong Kreativitas Developer
Proyek skala kecil memberi ruang bagi developer untuk bereksperimen tanpa tekanan target penjualan tinggi. Misalnya, Tokyo Jungle yang awalnya dirilis sebagai game digital murah, justru menjadi cult classic. Pendekatan serupa bisa diulang untuk franchise lain.
Meningkatkan Nilai Layanan PS Plus Premium
Kehadiran game-lawas remastered atau remake akan memperkaya katalog PS Plus Premium. Layanan ini bisa menjadi “museum digital” tempat pemain menjelajahi sejarah PlayStation, sekaligus memicu minat terhadap franchise yang mungkin dilanjutkan di masa depan.
Masa Depan Franchise Klasik: Apa yang Bisa Kita Harapkan?
Jika rumor ini terbukti benar, langkah PlayStation bisa menjadi preseden bagi publisher lain untuk menghidupkan kembali IP terlupakan. Namun, kesuksesan proyek-proyek ini bergantung pada beberapa faktor kunci:
- Keseimbangan Antara Old dan New
Game remake harus menghormati karya original, tetapi juga menawarkan mekanisme yang relevan dengan standar modern. Contohnya, tambahkan fitur aksesibilitas atau opsi kesulitan dinamis. - Keterlibatan Komunitas
Sony perlu mendengarkan masukan fans tentang franchise mana yang layak dihidupkan dan bagaimana bentuknya. Survei atau polling bisa menjadi alat efektif. - Ekspansi ke Platform Lain
Rilis multiplatform (PC atau bahkan mobile) bisa memperluas jangkauan dan memicu minat baru. - Integrasi dengan Konten Multimedia
Franchise seperti The Getaway bisa dikembangkan menjadi serial animasi atau film layar lebar, meniru kesuksesan The Last of Us di HBO.
Penutup: Nostalgia yang Membuka Pintu untuk Terobosan Baru
Keputusan PlayStation untuk menghidupkan kembali franchise lawas bukan sekadar bermain aman dengan nostalgia. Ini adalah strategi cerdas untuk memperkuat identitas brand sambil merangkul inovasi. Jika dijalankan dengan hati-hati, proyek-proyek ini bisa menjadi jembatan antara era klasik dan modern, membuktikan bahwa cerita-cerita lama tetap memiliki tempat di hati generasi baru.
Sekarang, pertanyaannya adalah: Franchise mana yang paling Anda tunggu? Apakah The Getaway dengan cerita kriminalnya, atau Wild Arms yang penuh misteri? Satu hal yang pasti—PlayStation sedang menyiapkan kejutan yang tak boleh dilewatkan.